Proyek Panjang Ruben Amorim di Manchester United: Antara Harapan dan Tekanan
Berita Olahraga Terkini – Menjadi manajer Manchester United selalu berarti hidup di bawah sorotan. Satu kemenangan bisa dianggap titik balik, sementara satu kekalahan langsung memicu desakan perubahan. Ruben Amorim, pelatih muda dengan visi progresif, kini berada di pusaran itu.
Sejak datang, Amorim mencoba membangun permainan proaktif, berbasis analisis, sekaligus memberi ruang regenerasi skuad. Namun, perjalanan awal tidak mulus. Hasil naik-turun membuat fans sulit menentukan apakah optimis atau kecewa. Pertanyaan terbesar: apakah proyek Amorim cukup kuat untuk bertahan di tengah badai?
Baca Juga : MU Harus Atasi Satu Kendala Besar Jika Ingin Datangkan Harry Kane
Ekspektasi yang Bergeser
Dulu, finis peringkat tiga di anggap gagal. Kini, tempat di enam besar sudah dianggap langkah maju. Realitasnya, United baru saja finis dengan 42 poin, tertinggal jauh dari Aston Villa yang mengoleksi 66 poin di posisi keenam. Masalah utama bukan pertahanan, melainkan lini serang yang tumpul.
Karena itu, tiga penyerang baru direkrut: Benjamin Sesko, Matheus Cunha, dan Bryan Mbeumo. Mereka di yakini bisa jadi fondasi serangan masa depan, meski adaptasi tentu butuh waktu. Target realistis musim ini: menambah sekitar 20 poin dan kembali ke kompetisi Eropa.
Amorim datang dengan rencana jangka panjang, tapi sabar adalah barang langka di Old Trafford. United musim ini bahkan belum mencatat dua kemenangan beruntun di liga. Dengan jadwal awal yang berat, posisi klasemen terlihat lebih buruk daripada kenyataan. Meski begitu, ada tanda positif—tim besar lain seperti Chelsea, Newcastle, hingga Brighton juga belum konsisten.
Menjaga Mental dan Dukungan Publik
Tekanan media membuat setiap kegagalan United terasa lebih dramatis. Padahal, manajemen masih percaya pada proyek Amorim. Kekalahan di Carabao Cup memang mengecewakan, tapi di lihat sebagai bagian dari proses pembangunan.
Bagi Amorim, tantangan utamanya bukan hanya taktik, tapi juga menjaga semangat tim dan kesabaran fans. Jika United mampu finis di enam besar, itu sudah jadi bukti bahwa fondasi baru mulai terbentuk, meski perjalanan masih panjang.
Sumber : Bolanet
