Pengakuan Terbuka Ruben Amorim Tentang Manchester United: Sempat Tergoda untuk Mundur

Pengakuan Terbuka Ruben Amorim Tentang Manchester UnitedPengakuan Terbuka Ruben Amorim Tentang Manchester United

Pengakuan Terbuka Ruben Amorim Tentang Manchester United: Sempat Tergoda untuk Mundur
Berita Olahraga Terkini – Manchester United kembali menjadi bahan pembicaraan setelah harus tersingkir secara mengejutkan dari kompetisi Piala Carabao. Kekalahan yang di alami dari Grimsby Town, klub yang berasal dari kasta keempat, menimbulkan rasa kecewa mendalam bagi pelatih kepala, Ruben Amorim.

Dalam konferensi pers yang di gelar setelah pertandingan, pelatih asal Portugal tersebut tidak ragu untuk menyampaikan perasaan jujurnya. Ia mengakui bahwa tekanan yang datang begitu besar membuat dirinya sempat terpikir untuk meninggalkan posisinya sebagai manajer di Stadion Old Trafford.

Kondisi Manchester United saat ini memang sedang berada dalam situasi yang jauh dari kata stabil. Tim berjuluk Setan Merah itu masih kesulitan menemukan konsistensi permainan, di sertai dengan performa yang tidak menentu serta tekanan besar dari para pendukung maupun media.

Sebagai pelatih yang baru meniti karier di Liga Primer Inggris, Ruben Amorim harus menghadapi kenyataan kerasnya tuntutan ketika membesut klub besar sekelas Manchester United. Adaptasi cepat menjadi satu-satunya pilihan agar ia bisa bertahan.

Baca Juga : Mengapa Jose Mourinho Diberhentikan Fenerbahce?

Pergulatan Emosional Ruben Amorim

Lebih jauh, Ruben Amorim juga menyinggung mengenai hubungannya dengan para pemain yang berada di bawah asuhannya. Ia dengan blak-blakan mengungkapkan bahwa dirinya kerap berada dalam dilema besar yang membuat tekanan semakin terasa berat.

Pelatih berusia muda itu tidak menutup-nutupi gejolak emosional yang ia alami, terutama setelah kekalahan menyakitkan dari Grimsby Town. Dengan penuh kejujuran, ia menjelaskan pergumulan batinnya selama menangani Manchester United.

“Terkadang saya merasa ingin berhenti. Ada kalanya saya ingin bertahan di sini selama dua puluh tahun. Ada momen ketika saya sangat senang berada bersama para pemain saya, tetapi ada pula waktu di mana saya tidak ingin berada dekat dengan mereka. Hal itu harus saya perbaiki, dan saya sadar akan hal itu setiap kali mengucapkan kata-kata ini,” ucap Amorim.

Ia juga menegaskan bahwa apa yang ia sampaikan bukanlah bentuk kelemahan, melainkan bagian dari karakternya sebagai seorang pelatih. Bahkan, ia secara jujur mengaku bahwa perasaannya terhadap pemain bisa berubah-ubah, mulai dari rasa benci hingga rasa cinta.

“Saya harus mengatakan bahwa kadang-kadang saya membenci pemain saya, namun di waktu lain saya bisa sangat mencintai mereka. Ada saatnya saya ingin melindungi mereka, tetapi ada juga waktu di mana saya tidak ingin melakukan hal itu. Inilah cara saya memimpin, dan saya akan tetap bersikap seperti ini,” lanjutnya.

Situasi Kobbie Mainoo Jadi Perhatian

Selain membicarakan kondisi emosionalnya sendiri, Ruben Amorim juga menyinggung persoalan yang dialami gelandang muda, Kobbie Mainoo. Pemain berusia muda tersebut dikabarkan merasa frustrasi karena tidak mendapatkan kesempatan bermain pada musim ini. Bahkan, muncul rumor bahwa ia ingin meninggalkan klub demi memperoleh menit bermain.

“Sampai saat ini belum ada keputusan resmi, sehingga saya tidak bisa berbicara banyak. Namun, saya pribadi ingin Kobbie tetap bertahan. Ia harus berjuang untuk mendapatkan posisinya. Kami sangat membutuhkan kehadiran Kobbie di dalam tim. Saya paham bahwa para pemain yang jarang diturunkan akan merasa kecewa. Tetapi inilah sepak bola, semua harus berjuang sepanjang pekan,” tegas Amorim.

Meski begitu, laporan yang beredar menyebutkan bahwa Kobbie Mainoo sudah mengajukan permintaan untuk meninggalkan klub. Akan tetapi, langkah yang ia pilih bukanlah pindah secara permanen. Gelandang muda ini lebih condong kepada opsi peminjaman ke klub lain agar dapat memperoleh jam bermain reguler dan terus mengembangkan kemampuannya.

Sumber : Bolanet

By tim 3