Masa Depan Rafael Leao dan Kekacauan Proyek Milan Jelang Derby Coppa Italia

Masa Depan Rafael Leao dan Kekacauan Proyek Milan Jelang Derby Coppa ItaliaMasa depan Rafael Leao jadi sorotan serius dan kekacauan proyek Milan jelang derby Coppa Italia mendapat kritikan tajam dari Roberto Donadoni

Masa Depan Rafael Leao dan Kekacauan Proyek Milan Jelang Derby Coppa Italia

Berita Olahraga Terkini – Legenda AC Milan, Roberto Donadoni, melontarkan kritik tajam terhadap manajemen Rossoneri menjelang laga krusial semifinal Coppa Italia melawan Inter Milan. Dalam wawancara dengan media Italia, Donadoni menegaskan bahwa laga derby ini menjadi titik balik yang menentukan apakah musim Milan masih bisa diselamatkan atau tidak.

AC Milan sedang menjalani musim yang penuh inkonsistensi. Kekalahan 0-1 dari Atalanta di Serie A membuat posisi mereka melorot ke peringkat kesembilan klasemen, jauh dari ekspektasi awal musim. Kini, hanya Coppa Italia yang bisa menjadi pintu masuk ke kompetisi Eropa musim depan.

Baca Juga : Federico Valverde Bersinar, Pahlawan Kemenangan Real Madrid

Krisis Identitas dan Kritik terhadap Proyek Stefano Pioli

Menurut Donadoni, masalah utama Milan bukan hanya soal hasil pertandingan, tetapi juga terkait absennya identitas permainan yang jelas. Ia mengkritik keputusan-keputusan taktis yang berubah-ubah dan minimnya kejelasan dalam membangun tim.

“Musim ini Milan tak menunjukkan arah yang pasti. Mereka seperti kehilangan fondasi yang kokoh. Kemenangan melawan Udinese dengan formasi 3-4-3 seharusnya menjadi titik awal, namun sayangnya gagal diteruskan,” ujar Donadoni.

Eks pelatih timnas Italia itu menyoroti bahwa tanggung jawab harus dibagi secara kolektif, bukan hanya dibebankan kepada pelatih Stefano Pioli atau satu dua pemain saja. Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap struktur klub dan kesinambungan visi di balik proyek olahraga Milan.

Masa Depan Rafael Leao Jadi Sorotan Serius

Selain mengkritik aspek kolektif tim, Donadoni juga memberikan perhatian khusus kepada Rafael Leao, salah satu bintang muda Milan yang performanya justru kurang maksimal musim ini.

“Leao adalah pemain dengan potensi besar, tapi potensi itu tidak cukup jika tidak ada motivasi dan rasa tanggung jawab,” katanya.

Menurut Donadoni, klub harus melakukan evaluasi jujur terhadap kondisi mentalitas dan komitmen Leao terhadap proyek Milan. Jika ternyata sang pemain tidak lagi termotivasi, maka penjualannya patut di lakukan demi stabilitas tim.

“Ketika seorang pemain tidak merasa sepenuhnya terintegrasi dalam proyek klub, sulit untuk mengharapkan kontribusi maksimal darinya. Jika tidak ada keyakinan yang kuat, lebih baik mengambil langkah tegas daripada terus menunda.”

Ketidakpastian Jelang Derby della Madonnina

Laga melawan Inter Milan di semifinal Coppa Italia kini menjadi titik kritis yang akan menentukan arah musim Milan. Donadoni menilai kegagalan meraih trofi akan memperjelas bahwa musim ini harus di cap sebagai kegagalan.

“Derby nanti adalah batas akhir. Jika Milan gagal di sana, maka sulit membantah bahwa musim ini berakhir tanpa pencapaian berarti,” tegasnya.

Sementara itu, Rafael Leao sendiri belum menunjukkan performa terbaik dalam beberapa pekan terakhir. Dalam delapan pertandingan terakhir di semua kompetisi, ia hanya mencatatkan satu gol, sebuah statistik yang tidak mencerminkan kapasitasnya sebagai pemain bintang.

Di tengah tekanan besar dari fans dan media, masa depan Stefano Pioli juga jadi pertanyaan. Kekalahan di derby berpotensi menutup era Pioli di San Siro, sekaligus membuka pintu bagi restrukturisasi besar-besaran di musim panas mendatang.

Situasi Milan saat ini menggambarkan klub yang berada di persimpangan jalan. Apakah mereka akan bangkit di derby dan menghidupkan harapan, atau justru makin tenggelam dalam krisis identitas dan motivasi? Semua mata akan tertuju ke San Siro dalam duel sengit penuh sejarah itu.

Sumber : Bolanet

By tim 3