Inter Milan Alami Transformasi Besar di Lini Depan, Jumlah Gol Melesat Musim Ini
Berita Olahraga Terkini – Inter Milan tampil dengan wajah yang jauh lebih tajam di area penyerangan pada musim ini. Ketajaman mereka meningkat pesat jika dibandingkan dengan musim sebelumnya.
Duet Lautaro Martinez dan Marcus Thuram kembali menjadi motor utama yang menggerakkan kebangkitan barisan depan Nerazzurri. Keduanya tampil stabil sejak pekan pertama kompetisi.
Perubahan besar ini terlihat jelas dari jumlah gol yang terus menanjak hingga memasuki awal Desember. Inter kini memiliki lapisan serangan yang lebih solid dan merata.
Situasi tersebut menghadirkan sebuah revolusi dalam pola menyerang Inter Milan. Tim besutan Cristian Chivu kini lebih agresif dan efektif saat memasuki area pertahanan lawan.
Baca Juga : Florian Wirtz Bersama Liverpool di Premier League: 13 Laga, Tanpa Gol dan Assist
Produktivitas Gol Inter Melejit
Mengacu pada laporan Tuttosport, sampai awal Desember empat penyerang Inter Milan telah mengoleksi 25 gol di seluruh kompetisi. Mereka adalah Lautaro Martinez, Marcus Thuram, Pio Esposito, dan Ange-Yoan Bonny.
Angka tersebut merupakan peningkatan besar jika disandingkan dengan catatan musim lalu di periode yang sama. Saat itu, jumlah gol Inter masih terpaut jauh dari pencapaian saat ini.
Pada musim sebelumnya, kombinasi Lautaro–Thuram baru mencatatkan total 10 gol di fase ini, sementara para pemain cadangan hanya mampu mencetak satu gol masing-masing.
Data tersebut memperlihatkan betapa pesatnya progres di lini serang Inter. Konsistensi kini lahir bukan hanya dari pemain inti, tetapi juga dari para talenta muda.
Inter Milan Unggul atas Para Rival Serie A
Ketajaman lini depan Inter Milan juga mengungguli mayoritas tim pesaing di Serie A. Sampai sejauh ini, belum ada klub yang dapat menandingi produktivitas gol barisan depan Nerazzurri.
Bologna menjadi penantang terdekat dengan torehan 20 gol yang dicetak para penyerangnya, dengan kontribusi utama dari Riccardo Orsolini, Santiago Castro, Jens Odgaard, serta Thijs Dallinga.
Sementara itu, klub-klub besar seperti Napoli, AC Milan, AS Roma, Como, dan Juventus belum mampu melewati angka 16 gol. Selisih tersebut menunjukkan betapa dominannya Inter dalam urusan mencetak gol.
Kekuatan ini membuat Inter berada pada posisi yang sangat menguntungkan dalam persaingan papan atas. Mereka kini tidak hanya kokoh dalam bertahan, tetapi juga luar biasa efektif saat menyerang.
Taktik Cristian Chivu Jadi Kunci Utama
Meningkatnya performa lini serang Inter tak terlepas dari sentuhan tangan Cristian Chivu. Ia mampu mengoptimalkan potensi setiap penyerangnya lewat pendekatan taktik yang lentur dan adaptif.
Lautaro tetap menjadi finisher utama yang paling berbahaya di dalam kotak penalti. Thuram berperan besar dalam membuka ruang dan memecah fokus pertahanan lawan.
Di sisi lain, Bonny dan Pio Esposito menghadirkan energi baru berkat kecepatan serta keberanian mereka dalam menekan sejak lini depan. Kehadiran keduanya menambah variasi opsi serangan Inter.
Rangkaian sistem yang diterapkan Chivu membuat pergerakan lini serang jauh lebih hidup. Rotasi pemain pun tidak mempengaruhi intensitas permainan tim secara keseluruhan.
Sumber : Bolanet
