David Luiz Pulang ke Eropa di Senja Karier, Menuju Panggung Terakhir Bersama Pafos FC

David Luiz Pulang ke Eropa di Senja KarierDavid Luiz bergabung dengan Pafos FC di usia 38 tahun, membawa pengalaman Eropa untuk bantu klub Siprus tembus Liga Champions.

David Luiz Pulang ke Eropa di Senja Karier, Menuju Panggung Terakhir Bersama Pafos FC
Berita Olahraga Terkini – Di usia 38 tahun, ketika sebagian besar pesepakbola memilih pensiun atau bermain di liga-liga minor dengan tekanan minimal, David Luiz justru membuat keputusan mengejutkan: kembali ke Eropa. Kali ini, bukan untuk Chelsea atau PSG, melainkan klub asal Siprus Pafos FC yang tengah memburu mimpi di pentas Liga Champions.

Langkah ini mungkin tak terduga. Tapi bagi Luiz, ini lebih dari sekadar transfer: ini adalah perjalanan pulang bukan ke tempat ia memulai, tetapi ke tempat ia merasa masih bisa memberi.

Baca Juga : Son Heung Min Siap Hijrah ke MLS, Tapi Tak Dapat Keistimewaan seperti Messi

Legenda yang Kembali Bertarung Ambisi Besar

Nama David Luiz bukanlah nama asing bagi pencinta sepak bola Eropa. Ia pernah mengukir sejarah di Stamford Bridge, mencetak gol, mengangkat trofi, dan menjadi simbol keberanian. Di PSG dan Arsenal pun, kiprahnya meninggalkan jejak. Setelah petualangan domestik bersama Flamengo dan Fortaleza, Luiz memilih menutup babak Brasil-nya. Awal Agustus 2025, ia resmi memutus kontrak, dan hanya dua hari berselang, ia disambut Pafos FC sebagai rekrutan bersejarah. Kontrak berdurasi dua tahun pun ditandatangani. Di kota kecil di Siprus itu, Luiz bukan sekadar pemain—ia adalah simbol harapan.

Pafos FC mungkin belum punya nama besar di kancah Eropa, tetapi klub ini berani bermimpi. Mereka baru saja menyingkirkan Maccabi Tel Aviv dan akan berduel dengan Dynamo Kyiv demi tiket ke fase grup Liga Champions. Mendatangkan pemain sekelas David Luiz tak hanya soal strategi di atas lapangan. Ini tentang membangun identitas, reputasi, dan daya tarik global. Tak heran jika klub menyebut kedatangan Luiz sebagai “momen paling monumental dalam sejarah sepak bola Siprus.”

Veteran Penuh Cerita

Luiz memulai segalanya dari Vitoria di Brasil, lalu terbang ke Portugal bersama Benfica, dan dari sanalah ia menjelma jadi bek flamboyan penuh visi. Di Chelsea, ia mencicipi manisnya Liga Champions dan Liga Inggris. PSG memberinya trofi Ligue 1. Arsenal mengenangnya lewat FA Cup meski di sana pula ia mengkritik ambisi yang dianggap kurang menyala.

Kini, dengan segudang pengalaman, Luiz datang bukan untuk bersantai, tapi untuk bertarung sekali lagi. Ia tahu dirinya bukan anak muda lagi, tapi di balik rambut ikalnya yang mulai beruban, semangat juangnya belum pudar.

Panggung Terakhir yang Bermakna

Pafos FC bukan akhir yang sepi ia bisa menjadi epilog yang megah. Luiz akan menjadi mentor, pemimpin, sekaligus tembok terakhir di lini pertahanan klub. Target mereka jelas: lolos ke fase grup Liga Champions.

Dan jika itu tercapai, kisah ini akan lebih dari sekadar transfer musim panas. Ini akan menjadi kisah tentang semangat yang tak padam, tentang seorang juara yang menolak berhenti bermimpi, bahkan saat usia mendekati senja.

Sumber : Bolanet

By tim 3