Berita Olahraga Terkini – Parma vs Juventus akan berlaga di Stadio Ennio Tardini pada Selasa (22/4/2025) dini hari WIB akan menjadi salah satu pertandingan paling menentukan di pekan ke-33 Serie A. Kedua tim datang dengan misi yang sangat berbeda, namun sama pentingnya, Parma berjuang untuk menjauh dari zona degradasi, sementara Juventus sedang berpacu mengamankan tempat di Liga Champions musim depan.
Suasana laga nanti diprediksi akan sangat panas. Di satu sisi, Parma butuh poin demi bertahan di kasta tertinggi sepak bola Italia. Di sisi lain, Juventus tidak boleh kalah, karena posisi mereka di empat besar terus dibayangi oleh Napoli dan Bologna. Tak heran jika laga ini bisa menjadi ajang uji mental sekaligus duel taktik dua pelatih dengan misi berbeda.
Baca Juga : Tangisan Harry Kane Usai Gagal di Liga Champions
Juventus: Mencari Kestabilan di Tengah Perubahan
Di bawah kendali pelatih anyar Igor Tudor, Juventus perlahan-lahan menemukan bentuk permainan yang lebih stabil dan agresif. Skema tiga bek yang menjadi ciri khas Tudor mulai terlihat cocok dengan karakter pemain Juve. Dalam empat laga terakhir, Bianconeri meraih dua kemenangan, satu imbang, dan satu kekalahan tipis dari Lazio.
Pemain muda seperti Kenan Yildiz dan Andrea Cambiaso mulai dipercaya tampil sejak menit awa. Mereka berhasil memberikan warna baru dalam permainan Juventus. Selain itu, keberadaan Adrien Rabiot dan Manuel Locatelli di lini tengah kembali menjadi fondasi kekuatan tim, terutama dalam transisi dari bertahan ke menyerang.
Namun, badai cedera masih membayangi. Bremer dan Arkadiusz Milik absen karena cedera, sementara Federico Gatti dan Moise Kean diragukan tampil. Tudor kemungkinan besar akan mengandalkan kombinasi Vlahovic dan Kolo Muani di lini depan, dengan Weston McKennie sebagai opsi dinamis dari lini kedua.
Parma: Solid di Belakang, Tumpul di Depan
Parma datang ke pertandingan ini dengan modal lima hasil imbang berturut-turut. Meski hasil tersebut belum membawa mereka benar-benar aman, performa lini belakang patut di apresiasi. Di bawah asuhan Cristian Chivu yang masuk pada pertengahan musim menggantikan Fabio Pecchia, Parma menjadi tim yang sulit di bobol.
Dalam dua laga terakhir melawan Inter Milan dan Fiorentina, Parma mampu mencuri dua poin berkat performa heroik kiper Zion Suzuki yang kembali ke performa terbaik. Kembalinya Dennis Man juga menambah kedalaman di lini sayap. Namum serangan Parma masih kurang menggigit akibat cedera yang di alami Adrian Benedyczak dan Juan Brunetta.
Sektor depan memang menjadi persoalan utama. Tanpa mesin gol yang konsisten, Parma sering kesulitan membalikkan keadaan meski bisa bertahan dengan baik. Karena itu, laga melawan Juventus akan menjadi ujian sejati apakah mereka mampu memanfaatkan peluang sekecil apa pun.
Duel Taktik Parma vs Juventus Serta Detail Kecil yang Menentukan
Laga ini bisa di tentukan oleh detail kecil. Juventus memiliki keunggulan dalam hal kedalaman skuad dan pengalaman bermain di laga tekanan tinggi. Namun, Parma punya lini pertahanan yang rapi dan tidak segan melakukan pressing tinggi jika lawan terlalu lama membangun serangan dari belakang.
Igor Tudor harus cermat membaca momentum. Jika Juventus mampu mencetak gol lebih dulu, mereka bisa mengendalikan jalannya laga dengan penguasaan bola. Namun, jika Parma mampu menahan gempuran di 30 menit pertama, tekanan bisa berbalik ke tim tamu yang tengah di hantui ketakutan gagal finis di empat besar.
Statistik pertemuan menunjukkan dominasi Juventus, tetapi Parma pernah memaksakan hasil imbang 2-2 di Turin awal musim ini—sebuah hasil yang bisa memberi mereka keyakinan untuk kembali membuat kejutan.
Situasi Klasemen Parma vs Juventus yang Makin Memanas
Juventus kini berada di peringkat ketiga dengan 64 poin, hanya unggul dua poin dari Napoli di posisi keempat, dan tiga poin dari Bologna yang membayangi di posisi kelima. Di sisi lain, Parma berada di peringkat ke-16 dengan 31 poin, unggul tiga angka dari zona degradasi.
Dengan hanya enam laga tersisa, setiap poin sangat berarti bagi kedua tim. Hasil imbang bisa terasa seperti kekalahan jika salah satu pesaing mereka meraih kemenangan. Karena itu, laga ini lebih dari sekadar tiga poin—ini soal nasib musim yang di pertaruhkan hingga detik terakhir.
Sumber : Bolanet