Tangisan Harry Kane Usai Gagal di Liga Champions: Gelar Juara Masih Jadi Mimpi yang Tertunda

Tangisan Harry Kane Usai Gagal di Liga ChampionsTangisan Harry Kane mengalir usai menelan pil pahit dalam perburuan trofi pertamanya sebagai pesepakbola profesional.

Berita Olahraga Terkini – Tangisan Harry Kane mengalir usai menelan pil pahit dalam perburuan trofi pertamanya sebagai pesepakbola profesional. Striker Bayern Munchen itu tak kuasa menahan air mata setelah timnya tersingkir secara dramatis dari Liga Champions 2024/2025, Kamis (17/4/2025) dini hari WIB. Kekalahan dari Inter Milan di leg kedua perempat final menjadi babak baru dalam kisah pahit karier Kane yang belum pernah mengangkat trofi mayor, meski telah tampil di level tertinggi selama lebih dari satu dekade.

Bermain di Giuseppe Meazza, Bayern Munchen sempat membuka asa lewat gol penyama kedudukan dari Harry Kane. Namun, dua gol cepat dari Lautaro Martinez dan Benjamin Pavard membuat tim tuan rumah kembali unggul. Sundulan Eric Dier sempat membuat agregat menjadi 4-3, namun Bayern tetap gagal membalikkan keadaan. Kekalahan itu menutup jalan Kane ke semifinal, dan sekaligus mengubur impian meraih gelar Liga Champions musim ini.

Baca Juga : Cedera Kylian Mbappe Picu Kekhawatiran Real Madrid

Tangisan Harry Kane Simbol Harapan yang Pupus

Usai peluit akhir dibunyikan, Kane tertangkap kamera sedang berdiri terdiam di tengah lapangan, menatap ke arah tribun pendukung Bayern dengan mata yang berkaca-kaca. Beberapa rekannya mencoba menenangkan, namun ekspresi frustrasi dan kecewa terlihat jelas di wajah penyerang berusia 31 tahun itu.

Sejak bergabung dengan Bayern Munchen dari Tottenham Hotspur di musim panas 2023, Kane membawa harapan besar untuk meraih trofi pertamanya. Di Spurs, ia menjadi legenda klub dan pencetak gol terbanyak sepanjang masa, namun prestasi tim tak sejalan dengan performa individunya. Kesempatan di Bayern dianggap sebagai peluang emas yang bisa mengakhiri kutukan tanpa gelar—sayangnya, itu belum terjadi.

Komentar dari Legenda dan Pengamat

Mantan kapten Bayern dan timnas Jerman, Michael Ballack, ikut berkomentar mengenai situasi Kane. Dalam wawancaranya bersama DAZN, Ballack menyebut tangisan Kane sebagai refleksi dari beban panjang yang dipikulnya sepanjang karier.

“Itu bukan sekadar kesedihan karena kalah. Itu air mata dari rasa frustrasi yang menumpuk selama bertahun-tahun,” ujar Ballack. “Dia tahu, setiap musim yang berlalu, setiap kesempatan yang terlewat, membuat mimpinya semakin sulit di raih.”

Ballack juga menambahkan bahwa Kane sebenarnya tampil sangat baik sepanjang musim, dan absennya trofi bukan cerminan dari performa individunya. “Dia telah melakukan segalanya dengan benar. Kadang dalam sepak bola, Anda butuh keberuntungan dan momen yang tepat.”

Bundesliga Harapan Harry Kane Mengubah Tangisan Jadi Senyuman

Meskipun kegagalan di Liga Champions menjadi pukulan telak, peluang Kane untuk mengakhiri musim dengan trofi belum sepenuhnya tertutup. Bayern Munchen masih memimpin klasemen sementara Bundesliga, unggul enam poin dari rival terdekat mereka, Bayer Leverkusen, dengan lima pertandingan tersisa.

Trofi Bundesliga mungkin tidak seberprestise Liga Champions, tetapi bagi Kane, gelar apapun di musim ini akan menjadi penghapus dahaga setelah 15 tahun bermain di level profesional tanpa satupun medali juara.

Namun, tekanan semakin besar. Bayern tak bisa tergelincir jika ingin memastikan trofi liga jatuh ke tangan mereka. Pertandingan-pertandingan berikutnya akan menjadi ujian besar, tak hanya bagi tim secara keseluruhan, tetapi juga secara emosional bagi Kane, yang kini kembali di pertanyakan soal kutukan “nyaris juara” yang terus membayanginya.

Dengan waktu yang terus berjalan dan usia yang bertambah, musim ini bisa menjadi salah satu dari sedikit peluang tersisa bagi Kane untuk akhirnya merasakan manisnya mengangkat trofi. Untuk sekarang, publik sepak bola hanya bisa menunggu dan melihat apakah akhir musim ini akan membawa senyum atau air mata lain bagi sang penyerang Inggris.

Sumber : Bolanet

By tim 3